WELCOME

Selasa, 04 Mei 2010

Hal yang Perlu Direnungkan

Bagaimana kau merasa bangga akan dunia yang smentara...
(bagaimna kita bs merasa bangga akan segala sesuatu yang kita punya didunia,apakah itu wajah yang rupawan,harta yang melimpah,jabatan yang tinggi,otak yang cerdas,atau keluarga dan semua orang yang mencintai dan d'cntai kita,dll.
semua cuma titipan dan hanya bersifat sementara)

Bagaimanakah bila semua hilang dan pergi meninggalkan drimu...
(bagaimna ibla semuai tu hilang dan pergi meninggalkan kita,wajah rupawanan yang dulu kita banggakan lambat laun akan menua dan pudar pesonanya,
harta benda,jabatan,kecerdasan yang kita banggakan,atawpun keluarga dan smua orang yang kita cintai dan mencintai cepat atau lambat akan meninggalkan kita atau kita yang akan meninggalkan mereka)

bila waktu telah memanggil teman sejati tinggalah amal...

Bila waktu telah terhenti teman sejati tinggalah sepi...

maka dari itu tidak pantaslah kita manusia makhluk paling lemah dan ga punya apa-apa ini sombong dan menyombongkan diri,maka itu manfaatakn waktu untuk melakukan hal yang baik dan berbuat amal sholeh,jangan buang2 waktu buat hal yang buruk,lakukanlah yang terbaik buat semua orang yang kita cintai mulai saat ini dan jangan tunda lagi,
karena waktu akan terus berjalan sampai tiba saatnya dia terhenti dan kita kembli kepada-Nya,,
pada saat itu hanyalah amal penolong kita,,
Maka sesekali merenunglah disela-sela suka cita kita,disela-sela tawa kita untuk mendapatkan kebahagiaan didunia dan diakhirat,,
agar kita bisa menjalani hidupi ni dengan tenang dan selalu tersenyum diwaktu yang akan datang...

APAKAH SAYA SUDAH BOLEH PULANG DOK???

Pada suatu hari di rumah sakit jiwa, seorang dokter dan suster sedang berdiskusi, “sus pasien yang bernama Wowo sepertinya sudah mulai menunjukan gejala-gejala ingin sembuh” Tanya sang dokter, “sepertinya begitu dok, karena tingkah polanya sudah seperti orang yang sudah sembuh, dia sudah bias mencuci baju sendiri, mencuci piring, dan menyetrika, pokoknya pmengalami peningkatan yang luar biasa dok. Lalu sang dokter dan susternya pergi kerkamar tempat sang pasien yang bernama Wowo dirawat untuk mengucapkan selamat karena lusa ia akan dipulangkan.
Keesokan harinya Wowo bermain dihalaman bersama temannya orang gila yang lainnya, ada yang bermain bola didekat kolam, ada yang bermain lompat tali, ada juga yang bermain dengan semut-semut yang berbaris, tidak lama kemudian ada seorang pasien yang bernama Japra tercebur kekolam renang \, dengan sigap Wowo berenang menolong Japra, berita ini kemudian sampai juga ketelinga dokter, lalu dokter dan susternya bergegas kelokasi, sesampainya disana mereka bertemu dengan Wowo, “Wowo saya dengar tadi kamu menolong Japra yang tenggelam dikolam” Tanya dokter, “ iya dok tadi saya menolong Japra” jawab Wowo, “wah bagus kamu memang sudah benar-benar sembuh, lalu dimana Japra?” Tanya dokter dengan senyum, dengan polosnya Wowo menjawab “ saya jemur dok didekat taman”, dokter dan susternya pun merasa heran, akhirnya mereka bergegas ketaman untuk melihatnya, ternyata Japra ditemukan digantung dengan keadaan lehernya tercekik dan sudah tidak bernyawa lagi, “Wowo kenapa Japra digantung seperti ini?” Tanya dokter dengan sedikit gregetan, “saya jemur dok biar cepet kering,oya besok apakah saya sudah bias pulang dok??” Tanya Wowo dengan polos.

BAGAIMANA AKU HARUS MEMBERI TAHUMU

Alkisah ada seorang Nabi yang bersahabat dengan Malaikat Maut. Pada suatu hari Nabi Allah ini berkata kepada Malaikat Maut. “Wahai Malaikat Maut, bila tiba waktunya engkau mencabut nyawaku, maukah engkau memberitahu aku jauh-jauh hari sebelumnya?”.
“Karena engkau Nabi Allah, aku akan turuti permintaanmuitu!” jawab Malaikat Maut singkat.
Singkat cerita, setelah beberapa lama kemudian datanglah Malaikat Maut, menjumpai sang Nabi yang saat itu sedang lesehan melepas lelah, “Wahai Nabi Allah, sekaranglah saatnya aku ditugaskan untuk menjemputmu!”.
“Hai Malaikat Maut, lupakah engkau dengan kesepakatan kita? Lupakah engkau dengan janjimu ? bukanlkah enghkau telah berjanji akan memberitahu aku terlebih dahulu sebelum saat ini tiba, mengapa engkau ingkar janji?” Tanya Nabi dengan heran, “Sebenarnya aku tidak pernah ingkar, aku juga tidak lupa akan kesepakatan kita, hanya engkau saja yang tidak menyadarinya.”
“Maksudmu engkau telah memberitahuku sebelumnya?”
“benar wahai Nabi Allah, bahkan aku berkali-kali memberitahumu dan memperingatkanmu.”
“kapan itu kau lakukan?” Tanya nabi penuh keheranan, “Wahai Nabi Allah, bukankah sebulan yang lalu kau ikut memikul jenazah si fulan ? tidak sadarkah engkau bahwa saat itu akulah yang dating? Bukankah seminggu yang lalu kau ikut memandikan mayat si fulan? Tidak tahukah engkau bahwa saat itu akulah yang mengunjungimu? Bukankah kemarin engkau ikut menshalatkan jenazah si anu? Lupakah enghkau bahwa saat itu akulah yang bertamu? Bukankah tadi pagi engkau ikut menguburkan si fulan? Masih belum tahu dan sadarkah engkau bahwa saat itu akulah yang menejmputnya? Kalau semua itu belum cukup lalu dengan cara apalagi aku harus memberitahumu?” jawab Malaikat tidak kalah heranya.

Delapan Ilmu Kehidupan

Suatu hari Syaqiq Albalkhi seorang ulama bertanya kepada muridnya yang bernama Hathim A-ashom. “sudah berapa lama engkau menuntut ilmu dariku?”.
“tiga puluh tahun”, jawab hathim Al-ashom
“apa yang engkau telah pelajari selama itu?”
“hanya delapan hal”. Jawab Hathim
“innaa Lillahi wa innaa ilaihi ro’jiuun, kuhabiskan usiaku untuk mendidikmu Suatu hari Syaqiq Albalkhi seorang ulama bertanya kepada muridnya yang bernama Hathim A-ashom. “sudah berapa lama engkau menuntut ilmu dariku?”.
“tiga puluh tahun”, jawab hathim Al-ashom
“apa yang engkau telah pelajari selama itu?”
“hanya delapan hal”. Jawab Hathim
“innaa Lillahi wa innaa ilaihi ro’jiuun, kuhabiskan usiaku untuk mendidikmu tapi engkau hanya belajar delapan hal dariku?, ucap Syaqiq keheranan.
“benar guru, aku hanya belajar 8 hal tersebut. Aku tak mau mendustaimu”.
“coba sebutkan 8 hal itu!!” pinta Syaqiq.

Pertama, kulihat setiap manusia memuiliki kekasih, ketika ia mati kekasihnya mengantar hingga kubur lalu meninggalkannya sendirian di sana, maka kupilih amal kebajikan sebagai kekasihku, sehinga ketika engkau masuk kubur, dia akan ikiut bersamaku.”
Kedua, aku renungkan wahyu Allah ‘Azza wa Jalla berikut, “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tenpat tinggalntya.(An-naazi’at, 79: 40-41). Aku tahu bahwa ucapan Allah pasti benar, maka aku berjuang untuk melawan keinginan nafsuku hingga ia tunduk kepada Allah.
Ketiga, kuperhatikan manusia memuliakan dan menyimpan benda berharga yang dia miliki. Kemudian kuperhatikan wahyu Allah ‘Azza wa Jalla berikut, “Apa yang disisimu akan lenyap, dan apa yang ada disisi Allah akan kekal”.(An-Nahal, 16:96). Maka setiap kali kuperoleh sesuatu yang berharga, kupersembahkan(aku dermakan) kepada Allah agar terjaga selalu disisiNya.
Keempat, kulihat setiap manusia mengejar harta kemuliaan leluhur, kehormatan, dan nasab. Setelah kuperhatikan , ternyata semua itu tidak ada apa-apanya. Kemudian kuperhatikan wahyu Allah Ta’ala berikut,”Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu”. (Alhujurat: 13). Maka aku beramal untuk mewujudkan takwa hingga kuperoleh kedudukan yang mulia di sisi Allah.
Kelima, kuperhatikan manusia saling mencela dan melaknat, dan sumber utama hal itu adalah hasad. Kemudian kuperhatikan wahyu Allah Ta’ala berikut,”Kami telah menentukan antara mereka kehidupan mereka dalam kehidupan dunia”.(azzukhruf:32). Aku tahu bahwa semua telah dibagi oleh Allah, maka kutinggalkan sifat hasad, kujauhi manusia yang saling gontok-gontokan karena iri dengki, dan aku tidsk brmusuhan dengan seorangpun.
Keenam, kulihat manusia saling menganiaya dan saling membunuh, sedaangkan Allah telah memwahyukan, “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia sebagai musuhmu”. (fathir:6). Maka kutinggalkan permusuhan dengan manusia dan kujadikan syaitan sebagai satu-satunya musuhku. Aku selalu mewaspadainya dengan sekuat tenaga. Sebab Allah sendiri yang menyatakan ia sebagai musuhku.
Ketujuh, kuperhatikan setiap orang mengejar-ngejar sepotong roti ini(harta), sehingga rela menghinakan dirinya dengan melakukan yang haram. Kemudian kuperhatikan wahyu Allah berikut, “:Dan tidak ada satupun yang melata di muka bumi ini melainkan Allahlah yang member rizkinya”.(Hud:6). Aku tahu bahwa diriku merupakan salah satu dari yang melata dan dijamin oleh Allah rizkinya, oleh karena itu kusibukkan diriku untuk menunaikan kewajiban yang diberikan Allah dan tak kurisaukan apa yang telah Allah jamin bagiku.
Kedelapan, kuperhatikan semua orang bergantung kepada makhluk, ada yang bergantung dengan ladangnya, dengan niaganya, dengan perusahaannya, dan dengan kesehatan jasmaninya..semuanya bergantung kepada sesame makhluk lainnya. Akupun kembali kepada wahyu Allah, “Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya)”.(attalaq:3).
Mendengar jawaban hathim, Syaqiq berkata, “wahai hatim semoga Allah memberimu taufik. Aku telah mempelajari taurat,injil, zabur, Al-Quran, dan kutemukan bahwa semua jenis kebaikan dan ajaran agama berkisar pada delapan hal tersebut. Barangsiapa yang mengamalkan delapan hal tersebut, berarti ia telah mengamalkan isi keempat Kitab Suci diatas..

Dua Syarat Amal Diterima Oleh Allah SWT

Amal yang kita lakukan akan diterima oleh Allah SWT jika memenuhi dua rukun, pertama, amal itu harus didasari oleh rasa keikhlasan dan niat yang murni hanya mengharapkan keridhaan Alah SWT. Kedua amal perbuattan kita harus sesuai dengan sunnah Rasulullah saw. Syarat pertama menyangkut masalah batin. Niat ikhlas artinya saat melakukan amal perbuatan, batin kita harus benar-benar bersih.karena sesungguhnya segala macam perbuatan tergantung dari niatnya. Jadi diterima atau tidaknya amal kita oleh Allah SWT tergantung dari niat kita. Sedangkan syarat kedua, harus sesuai dengan syariat islam. Syarat ini menyangkutsegi lahiriah.karena barang siapa yang mengerjakan suatu perbuatan yang tidak diperintahkan Allah maka perbuatan itu akan ditolak, tentang dua syarat tersebut, Allah SWt menerangkan dalam ayat Al-Quran. Di antaranya dua ayat ini. “ Dan barngsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang ia orang yang berbuat kebaikan , maka ia sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh.(Luqman: 22). “Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjaskan kebaikan.”. begitulah kira-kir 2 hal yang harus kita lakukan agar amal kebaikan kita disisi Allah SWT.

Lima Tanda Keikhlasan

LIMA TANDA KEIKHLASAN
Ada 5 tanda keikhlasan yang bisa kita gunakan untuk mengecek apakah rasa ikhlas kita telah mengisi relung – relung hati kita , kelima tanda itu adalah :
1. Keikhlasan hadir bila kita takut akan popularitas, Fudhal bin Iyadh berkata, “ jika anda mampu untuk tidak dikenal oleh orang lain, maka laksanakanlah. Anda tidak akan maerugi sekiranya anda tidak dikenal. Anda juga tidak merugi sekiranya anda tidak disanjung orang lain. Demikianlah pula, janganlah gusar jika anda menjadi orang yang tercela dimata manusia, tetapi mennjadi manuisa terpuji dan terhormat di sisi Allah SWT.”. ucapan itu adalah peringatan agar kita tidak terlena dengan hawa nafsu ingin mendapat pujian dari orang lain.
2. Ikhlas ada saat kita mengakui bahwa diri kita punya banyak kekurangan, orang yang ikhlas selalu merasa dirinya memiliki banyak kekurangan. Ia merasa belum maksimal menjalankan segala kewajiban yang telah diperintahkan oleh Allah SWT. Karena itu ia tidak pernah merasa ujub dengan setiap kebaikan yang dikerjakannya. Sebaliknya, ia cemas apabila apa-apa yang dilakukannya tidak diterima oleh Allah SWT.
3. Keikhlasan hadir ketika kita lebih cenderung untk menyembunyikan amal kebajikannya, orang yang tukus adalah orang yang tidak ingin amal perbuatannya diketahui oleh orang lain. Ibarat pohon, mereka lebih senang menjadi akar yang tertutup tanah tapi menghidupi keseluruhan pohon, ibarat rumah, mereka pondasi yang nerkalang tanah namun menopang keseluruhan bangunan.
4. Keikhlasan ada ketika kita mengutamakan keridhaan Allah daripada keridhaan manusia, tidak sedikit manusia hidup dibawah baying-bayang orang lain. Bila orang itu menuntun kita kepada keridhaan Allah, sungguh kita amat beruntung. Tapin tidak jarang orang itu memakai kekuasaannya untuk memaksa kita bermaksiat kepada Allah SWT. Disinilah keikhlasan kita diuji. Memilih keridhaan Allah atau keridhaan manusia. Pilihan kita seharusnya seperti Masyithoh si tukang sisir anak Fir’aun. Ia lebih memilih keridhhaan Allah daripada harus menyembah Fir’aun.
5. Ikhlas ada saat kita merasa gembira jika kawan kita memiliki kelebihan. Yang paling sulit adalah menerima orang lain lebih hebat disbanding kita apalagi orang itu lebih junior daripada kita. Hasad, itulah sifat yang menutup keikhlasan hadir direlung hati kita, hanya orang yang ada sifat ikhlas dalam dirinya yang mau member kesempatan kepada orang yang memiliki kemampuan yang memadai untuk mengambll bagian dari tanggung jawab yang dipikulnya. Tanpa beban ia mempersilahkan orang yang lebih baik dari diri kita untuk tampil menggantikan kita, tidak ada rasa iri, dengki, dan dendam. Jika kita seorang leader kita tak akan segan – segan membagi tugas kepada siapapun yang dianggap punya kemampuan

Senin, 29 Maret 2010

Tugas Karikatur Softskill Bahasa Indonesia



Pesan Dalam Botol

Bangsa kita saat ini telah diuji dengan krisis bukan hanya krisis dalam hal ekonomi tapi juga krisis kepercayaan rakyat kita kepada pemimpin – pemimpin bangsa, karena seperti yang kita lihat sekarang, keadaan bangsa yang kita cintai ini nampaknya semakin terpuruk, banyak kemiskinan dimana-mana, kelaparan merajalela, lahan pekerjaan sudah sangat sulit, bagaimana bangsa ini mau menjadi bangsa yang besar dan sejahtera jika masyarakatnya terhimpit oleh kemiskinan, harga bahan-bahan pokok terus memlambung tinggi, salah satunya gas elpiji, disaat pemerintah mencanangkan penghematan bahan bakar minyak dan meninglatkan kesejahteraan rakyat dengan mengkonversikan minyak tanah ke gas elpiji justru sekarang menjadi masalah baru yang tak terelakkan, harga gas elpiji terus-menerus naik sehingga masyarakat menengah kebawah alias masyarakat kecil yang miskin tidak bisa menjangkaunya, pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang konversi minyak tanah kegas, awalnya memang berjalan cukup lancar namun seiring berjalannya waktu harga elpiji semakin melambung sehingga tidak dapat lagi dijangkau oleh masyarakat menengah kebawah, padahal konversi ini bertujuan agar masyarakat dapat menghemat bahan bakar minyak yang sudah mulai langka dan mengurangi beban ekonomi karena pada hakikatnya kalau dihitung – hitung dari seghi ekonomisnya dengan memakai gas pengeluaran jadi lebih irit, tapi apa yang terjadi saat ini harga gas melambung dan mulai terjadi kelangkaan, padahal pemerintah telah sesumbar bahwa pasokan elpiji dalam kondisi aman.

Alhasil kelaparan merajalela, banyak anak-anak generasi penerus bangsa yang seharusnya dijaga dan dibina serta diberikan gizi yang cukup agar menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas justru malah terjangkit busung lapar dan kekurangan gizi, sangat ironis sekali disaat bangsa ini ingin menjadi bangsa yang lebih baik kedepannya justru generasi penerus dan harapan bangsa tersebut menjadi pesakitan. Banyak dari masyarakat-masyarakat kita yang hanyut dalam kemiskinan memilih jalan pintas sebagai solusi dari beban hidupnya yaitu dengan bunuh diri, jeritan serta tangis rakyat-rakyat kecil seolah tidak terdengar oleh para pemimpin-pemimpin bangsa kita yang katanya peduli pada rakyat, sungguh menyedihkan melihat jeritan rakyat tersebut yang meminta agar harga bahan pokok diturunkan, serta meminta kebijakan – kebijakan yang berpihak pada rakyat, semua hanya dianggap suara- suara yang tidak berharga untuk didengar seperti kita menulis surat dalam botol yang tidak akan pernah dibaca oleh pemimpin – pemimpin yang tidak peduli oleh keadaan rakyatnya.