WELCOME

Senin, 29 Maret 2010

Tugas Karikatur Softskill Bahasa Indonesia



Pesan Dalam Botol

Bangsa kita saat ini telah diuji dengan krisis bukan hanya krisis dalam hal ekonomi tapi juga krisis kepercayaan rakyat kita kepada pemimpin – pemimpin bangsa, karena seperti yang kita lihat sekarang, keadaan bangsa yang kita cintai ini nampaknya semakin terpuruk, banyak kemiskinan dimana-mana, kelaparan merajalela, lahan pekerjaan sudah sangat sulit, bagaimana bangsa ini mau menjadi bangsa yang besar dan sejahtera jika masyarakatnya terhimpit oleh kemiskinan, harga bahan-bahan pokok terus memlambung tinggi, salah satunya gas elpiji, disaat pemerintah mencanangkan penghematan bahan bakar minyak dan meninglatkan kesejahteraan rakyat dengan mengkonversikan minyak tanah ke gas elpiji justru sekarang menjadi masalah baru yang tak terelakkan, harga gas elpiji terus-menerus naik sehingga masyarakat menengah kebawah alias masyarakat kecil yang miskin tidak bisa menjangkaunya, pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang konversi minyak tanah kegas, awalnya memang berjalan cukup lancar namun seiring berjalannya waktu harga elpiji semakin melambung sehingga tidak dapat lagi dijangkau oleh masyarakat menengah kebawah, padahal konversi ini bertujuan agar masyarakat dapat menghemat bahan bakar minyak yang sudah mulai langka dan mengurangi beban ekonomi karena pada hakikatnya kalau dihitung – hitung dari seghi ekonomisnya dengan memakai gas pengeluaran jadi lebih irit, tapi apa yang terjadi saat ini harga gas melambung dan mulai terjadi kelangkaan, padahal pemerintah telah sesumbar bahwa pasokan elpiji dalam kondisi aman.

Alhasil kelaparan merajalela, banyak anak-anak generasi penerus bangsa yang seharusnya dijaga dan dibina serta diberikan gizi yang cukup agar menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas justru malah terjangkit busung lapar dan kekurangan gizi, sangat ironis sekali disaat bangsa ini ingin menjadi bangsa yang lebih baik kedepannya justru generasi penerus dan harapan bangsa tersebut menjadi pesakitan. Banyak dari masyarakat-masyarakat kita yang hanyut dalam kemiskinan memilih jalan pintas sebagai solusi dari beban hidupnya yaitu dengan bunuh diri, jeritan serta tangis rakyat-rakyat kecil seolah tidak terdengar oleh para pemimpin-pemimpin bangsa kita yang katanya peduli pada rakyat, sungguh menyedihkan melihat jeritan rakyat tersebut yang meminta agar harga bahan pokok diturunkan, serta meminta kebijakan – kebijakan yang berpihak pada rakyat, semua hanya dianggap suara- suara yang tidak berharga untuk didengar seperti kita menulis surat dalam botol yang tidak akan pernah dibaca oleh pemimpin – pemimpin yang tidak peduli oleh keadaan rakyatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar