WELCOME

Selasa, 04 Mei 2010

Delapan Ilmu Kehidupan

Suatu hari Syaqiq Albalkhi seorang ulama bertanya kepada muridnya yang bernama Hathim A-ashom. “sudah berapa lama engkau menuntut ilmu dariku?”.
“tiga puluh tahun”, jawab hathim Al-ashom
“apa yang engkau telah pelajari selama itu?”
“hanya delapan hal”. Jawab Hathim
“innaa Lillahi wa innaa ilaihi ro’jiuun, kuhabiskan usiaku untuk mendidikmu Suatu hari Syaqiq Albalkhi seorang ulama bertanya kepada muridnya yang bernama Hathim A-ashom. “sudah berapa lama engkau menuntut ilmu dariku?”.
“tiga puluh tahun”, jawab hathim Al-ashom
“apa yang engkau telah pelajari selama itu?”
“hanya delapan hal”. Jawab Hathim
“innaa Lillahi wa innaa ilaihi ro’jiuun, kuhabiskan usiaku untuk mendidikmu tapi engkau hanya belajar delapan hal dariku?, ucap Syaqiq keheranan.
“benar guru, aku hanya belajar 8 hal tersebut. Aku tak mau mendustaimu”.
“coba sebutkan 8 hal itu!!” pinta Syaqiq.

Pertama, kulihat setiap manusia memuiliki kekasih, ketika ia mati kekasihnya mengantar hingga kubur lalu meninggalkannya sendirian di sana, maka kupilih amal kebajikan sebagai kekasihku, sehinga ketika engkau masuk kubur, dia akan ikiut bersamaku.”
Kedua, aku renungkan wahyu Allah ‘Azza wa Jalla berikut, “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tenpat tinggalntya.(An-naazi’at, 79: 40-41). Aku tahu bahwa ucapan Allah pasti benar, maka aku berjuang untuk melawan keinginan nafsuku hingga ia tunduk kepada Allah.
Ketiga, kuperhatikan manusia memuliakan dan menyimpan benda berharga yang dia miliki. Kemudian kuperhatikan wahyu Allah ‘Azza wa Jalla berikut, “Apa yang disisimu akan lenyap, dan apa yang ada disisi Allah akan kekal”.(An-Nahal, 16:96). Maka setiap kali kuperoleh sesuatu yang berharga, kupersembahkan(aku dermakan) kepada Allah agar terjaga selalu disisiNya.
Keempat, kulihat setiap manusia mengejar harta kemuliaan leluhur, kehormatan, dan nasab. Setelah kuperhatikan , ternyata semua itu tidak ada apa-apanya. Kemudian kuperhatikan wahyu Allah Ta’ala berikut,”Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu”. (Alhujurat: 13). Maka aku beramal untuk mewujudkan takwa hingga kuperoleh kedudukan yang mulia di sisi Allah.
Kelima, kuperhatikan manusia saling mencela dan melaknat, dan sumber utama hal itu adalah hasad. Kemudian kuperhatikan wahyu Allah Ta’ala berikut,”Kami telah menentukan antara mereka kehidupan mereka dalam kehidupan dunia”.(azzukhruf:32). Aku tahu bahwa semua telah dibagi oleh Allah, maka kutinggalkan sifat hasad, kujauhi manusia yang saling gontok-gontokan karena iri dengki, dan aku tidsk brmusuhan dengan seorangpun.
Keenam, kulihat manusia saling menganiaya dan saling membunuh, sedaangkan Allah telah memwahyukan, “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia sebagai musuhmu”. (fathir:6). Maka kutinggalkan permusuhan dengan manusia dan kujadikan syaitan sebagai satu-satunya musuhku. Aku selalu mewaspadainya dengan sekuat tenaga. Sebab Allah sendiri yang menyatakan ia sebagai musuhku.
Ketujuh, kuperhatikan setiap orang mengejar-ngejar sepotong roti ini(harta), sehingga rela menghinakan dirinya dengan melakukan yang haram. Kemudian kuperhatikan wahyu Allah berikut, “:Dan tidak ada satupun yang melata di muka bumi ini melainkan Allahlah yang member rizkinya”.(Hud:6). Aku tahu bahwa diriku merupakan salah satu dari yang melata dan dijamin oleh Allah rizkinya, oleh karena itu kusibukkan diriku untuk menunaikan kewajiban yang diberikan Allah dan tak kurisaukan apa yang telah Allah jamin bagiku.
Kedelapan, kuperhatikan semua orang bergantung kepada makhluk, ada yang bergantung dengan ladangnya, dengan niaganya, dengan perusahaannya, dan dengan kesehatan jasmaninya..semuanya bergantung kepada sesame makhluk lainnya. Akupun kembali kepada wahyu Allah, “Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya)”.(attalaq:3).
Mendengar jawaban hathim, Syaqiq berkata, “wahai hatim semoga Allah memberimu taufik. Aku telah mempelajari taurat,injil, zabur, Al-Quran, dan kutemukan bahwa semua jenis kebaikan dan ajaran agama berkisar pada delapan hal tersebut. Barangsiapa yang mengamalkan delapan hal tersebut, berarti ia telah mengamalkan isi keempat Kitab Suci diatas..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar